Doa rasul itu sifatnya singkat namun sarat makna.
Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Ad-Da’awaaat (16. Kitab Kumpulan Doa), Bab 250. Keutamaan Doa
Hadits #1466
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ كاَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ الجَوَامِعَ مِنَ الدُّعَاءِ وَيَدَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ جَيِّدٍ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai doa yang jaami’ (singkat namun sarat makna), dan beliau meninggalkan selain itu.” (HR. Abu Daud, dengan sanad jayyid) [HR. Abu Daud, no. 1482. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, perawinya tsiqqah]
Faedah Hadits
- Doa yang jaami’ adalah doa yang berisi perkara penting, doanya singkat, namun sarat makna.
- Disunnahkan berdoa dengan kalimat yang singkat namun mengandung makna kebaikan yang banyak.
- Allah memberikan keistimewaan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jawami’ al-kalim, yaitu dengan kalimat yang sedikit bisa mengandung berbagai hukum dan ilmu.
- Sebaik-baik kalimat itu yang sedikit namun kandungannya begitu banyak, maka dianjurkan untuk mencapai tujuan dengan cara yang mudah dan lafazh yang gampang.
Referensi:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
—
Selesai ditulis di Bintaro, 2 Jumadats Tsaniyyah 1440 H (7 Februari 2019)
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com